lirih,,
lantunnya menyentuh jiwa
gerayangi angan terdiam
usik senyap lalarkan tanya
sendu netra itu,,
masih menyimpan duka
renyah tawa itu,,
masih berbalut luka
tegar senyum itu,,
benar_benar meyentak netra
mengapa ada perubahan
mengapa pula membalik badan
bila
penyangga tiada mapu menopang jiwa
hati,,
bukanlah angin yang mampu menipu
rasa
hati,,
selalu gambarkan makna,
meski
lisan membungkam ucap
hati,,
bersambung raga, meliuk laku
netra,,akankah membungkam ?
lirih,
lantunnya menyentuh jiwa,,
dalam gurat_gurat samar rambati dada
sanyum"
No comments:
Post a Comment