urat goresan aksara
meliuk melenggang berirama
bernyanyi sumbang nan santun
berteriak rasis namun sedikit menggantung
pun,, melankolis nan tragis
tak jarang
santun berbijak laku tertata kata
mengaduk kepala tuk tidak berdiam
mengusik hati gugah nurani
netra menatap raga terpatri pekur berdiam
limbung berbanding bimbang
menyesak jiwa penuh tanya
di sela_sela acuh enggan menggubris
ketika aksara berprosa
biaskan lantun jiwa pengukirnya
berhias degub debar terbaca
sisakan tanya tuk setiap penikmatnya
No comments:
Post a Comment